Minggu, 13 Februari 2011

PENCAK SILAT BELA DIRI PII





Pencak Silat Bela Diri Pelajar Islam Indonesia (PSBD PII) lahir di Purwakarta, Jawa Barat, atas inisiatif Bang Eddi Jaya dan Korpus Brigade PII sekitar tahun 90-an. Pentingnya kemampuan bela diri guna melindungi diri dan ideologi organisasi menjadi dasar PSBD ini dibentuk sebagai Badan Otonom organisasi pelajar tersebut. Keseriusan ini dapat dilihat dengan wajibnya materi PSBD dimasukkan pada LBTD (Latihan Brigade Tingkat Dasar) dan LBTL (Latihan Brigade Tingkat Lanjut).
Berbekal kemampuan bela diri yang dipelajarinya di beberapa perguruan pencak silat ditambah kerasnya pengalaman hidup yang dilakoninya, Bang Eddi Jaya telah mampu menjadikan PSBD sebagai wadah pencak silat yang melahirkan banyak petarung. Tentunya PSBD telah sempurna menjadi seni bela diri dan menyerang. Dalam pelatihannya, PSBD mengajarkan teknik pembelaan praktis (jurus bela diri praktis) yang berupa pembelaan pukulan, pembelaan tendangan, pembelaan serangan dengan senjata, hingga pembelaan kuncian. Di sisi lain teknik serangan pukulan, tendangan, sapuan dan guntingan tidak luput diajarkan.
Di dalam teknik PSBD, kita diajarkan pembelaan serangan sekaligus anti dari pembelaan serangan tersebut. Lebih lanjutnya kita pun diajarkan teknik lapisan dari anti pembelaan di atas. sebagai contoh si A memukul, si B melakukan pembelaan. Lalu si A menggunakan teknik anti pembelaan, si B dapat menggunakan lapisan sebagai pembelaan dari anti pembelaan tersebut.

Berikut salah satu tekniknya:
A melakukan serangan pukulan tangan kanan.
B menggunakan Jurus Pembelaan Pukulan.
•Tangkis lalu tangkap tangan kanan lawan dengan tangan kiri bersamaan memajukan kaki kanan serong ke depan lalu pukul ulu hati lawan dengan tangan kanan.
•Kaki kanan pindah posisi ke belakang kaki lawan, lalu tangan kanan mencengkram leher lawan & mendorong ke depan kuat-kuat (membanting).

A menggunakan Anti Jurus Pembelaan
•Sambut tangkapan lawan dengan mengubah posisi kuda-kuda (dari kuda-kuda samping kanan menjadi kuda-kuda pengkang dan kaki kiri lebih menghadap lawan).
•Kemudian tangan kiri menebas ke arah leher lawan bersamaan dengan kaki kiri menyapu ke depan.

B menggunakan Lapisan Anti Jurus Pembelaan
•Tangkap tangan kiri lawan yang hendak menebas leher, lalu kaki kanan menendang (dengan tendangan belakang) kemaluan lawan .

Demikian sekelumit cerita tentang PSBD PII, walau mungkin kini PSBD hanya sebuah masa lalu dari anak-anak PII. Namun yang terpatri dan tak pernah mati tentunya Bela Diri Bang Eddi Jaya.

Tidak ada komentar: